Thank you and love you part 2
Title : Thank you, and love you.
author : Han sang in
main Cast : Kim Soeun, Cho Kyuhyun
Other Cast : Lee Sungmin, Lee Sunkyu (sunny snsd), and other.
Genre : Romance, friendship, comedy(?).
"haaah" Soeun menghela nafasnya panjang, lalu
bersender pasrah pada sofa. Ia menggenggam erat gelasnya yang berisi es jeruk
itu. Karena tak habis pikir dengan kelakuan yang Kyuhyun perbuat, Soeun sampai
terus memandang satu makhluk itu dengan tajam.
"ada apa? Kenapa memandang ku seperti itu?"
benar saja. Kyuhyun berpura-pura bodoh, dan memasang muka
yang sok innocent-nya itu. Soeun sudah menebak sebelumnya, dan tebakannya tepat sekali.
"memangnya aku bodoh, bisa tertipu olehmu? Kau itu
pura-pura bodoh, atau memang benar-benar bodoh hah?! Aish, benar-benar kau
ini"
"tapi tadi kau tertipu juga olehku" responnya.
Wajahnya yang sok innocent kembali menonton kartun yang Soeun nyalakan melalui
dvd karena paksaannya juga. Tak lama ia kembali serius menonton dan Soeun hanya
bisa pasrah kembali.
"ah sudahlah. Dan ku mohon, lupakan kejadian tadi
ya?" Soeun mendekati Kyuhyun yang berada disebelahnya. Tapi Kyuhyun hanya
diam dan mulai tersenyum.
"haruskah aku melupakan moment itu?" diliriknya Soeun
dengan tatapan jahil. Soeun hanya diam, kaget karena ketika Kyuhyun berbalik
menatapnya, muka mereka hanya berjarak 3 centi. Lagi-lagi ekspresi tak berkedip
seperti orang bodoh kembali tergambar dimuka Soeun.
Menyadari itu Kyuhyun kembali keposisi semula dan memasang
senyumnya.
"bagaimana bisa dilupakan, jika ku tatap saja Mungkin
kau akan ingat kejadian tadi lagi" komentarnya. Sejurus kemudian Kyuhyun
berlari menuju lantai atas.
"aku menumpang tidur ya" serunya dari atas.
Tapi Soeun tetap diam. Mengingat kejadian yang sangat
memalukan itu.
Flashback
Kyuhyun yang memang berada diatas Soeun semakin mendekatkan
kepalanya dan menutup mata. Soeun yang sudah pasti jantungnya sudah tidak
beraturan sekarang hanya bisa menutup mata dan meremas selimut karna gugup.
Muka mereka semakin dekat, sampai nafas Kyuhyun bisa terasa
ditengkuk Soeun. Sampai ketika hidung mereka baru saja menempel.
"di dahimu ada jerawat"
ples, hati Soeun langsung mencelos. Matanya langsung membuka
lebar dan merubah posisinya yang tidur menjadi duduk dengan cepat.
Dipelototinya Kyuhyun yang sudah dahulu berdiri karena takut kena pukul Soeun.
"hyaa Kyuhyun.. Keluar KAU" teriak Soeun. Tanpa
ba bi bu Kyuhyun sudah melesat pergi dari kamar Soeun. Soeun memukul-mukul
ranjangnya dengan keras, Malu dan kesal. Soeun langsung menghirup nafas
dalam-dalam beberapa kali karna rasanya jantunya menjadi panas.
"aigoo,,disini panas sekali" Soeun mengipasi
dirinya dengan tangan.
Dan Soeun baru ingat perkataan Kyuhyun tadi, kalau didahinya
ada jerawat. Karna ingin tau juga, ia memegang bagian dahinya. Dan Tidak ada.
Karena ingin lebih memastikan Soeun beranjak ke arah cermin dan untuk sekali
lagi memeriksa dahinya. Dan hasilnya juga bersih.
"aish.. Kenapa aku bisa tertipu olehnya..hya Kyuhyun..
Awas kau ya"
Flashback end
"aishh kenapa diingat lagi" Soeun mengetuk-ngetuk
dahinya. Kenapa juga harus teringat kejadian yang sangat memalukan itu.
"Eh tunggu, aku lupa sesuatu.
ya? Kyuhyun dimana? Ya ampun" Soeun baru ingat kalau Kyuhyun
berkata ingin menumpang tidur. Dengan cepat kilat Soeun berlari kelantai atas,
takut jika Kyuhyun akan memakai kamarnya untuk tidur. Tak sampai hitungan
menit, Soeun sudah berada didepan pintu kamarnya.
Ketika membuka pintu kamar, Soeun langsung menghembuskan
nafas lega. Tak ada Kyuhyun disana.
"dimana dia?" Soeun menutup pintu kamarnya dan
berjalan kekamar lain yang berada dilantai atas .
"ck, ternyata disini. Dasar tak tau malu, seenaknya
tidur di rumah orang lain"
Soeun bersender ketika pintu kamar tamu itu kembali ditutup.
Ia memandangi pelan langit-langit rumah dengan tatapan menerawang. Rasanya ketika Kyuhyun tidur, rumah jadi
semakin terasa sepi. Bukan, bukan rumah tapi sepertinya dunia Soeun rasa memang
sepi. Dan juga ketika ia melihat Kyuhyun tidur, Soeun jadi mengingat ketika ia
suka melihat kedua orang tuanya tidur.
"hiks..." Soeun menangis. Dadanya tiba-tiba sakit
mengingat semua itu. Kakinya menjadi bergetar membuat tubuhnya merosot kebawah.
Soeun menulungkupkan kepalanya dikaki yang tertekuk.
"hiks.. Aku menyesal telah berkata itu appa.. Hiks..
Aku menyesal umma.. Hiks" tangisnya dalam telungkup kaki membuat
tangisannya makin jelas. Tangisan Soeun yang sesenggukan membangunkan Kyuhyun
ditengah tidurnya.
Kyuhyun membuka matanya pelan, dan mencoba memperjelas suara
yang membangunkan tidurnya. Apakah itu suara Soeun? Pikirnya.
Kyuhyun turun dari ranjang dan mendekati pintu. Ia terdiam
mendengar tangisan Soeun yang makin mengeras.
"jika waktu bisa kuulang kembali, aku tidak akan pergi
dan menolak perintah nenek itu.. Umma maafkan aku, appa.. Bisakah semua
mendengarku? Aku benar-benar menyesal.. Kembalilah..jebal"
krekk
pintu terbuka. Membuat Soeun melepaskan senderannya dan
cepat-cepat menghapus air matanya. Ia berdiri, memasang senyumannya lalu
berbalik menghadap Kyuhyun.
"kau sudah bangun?"
"menangislah"
"maksudmu apa? Aku tidak ingin menangis"
"jangan berbohong, menangislah jika kau memang merasa
sedih" Soeun menunduk.
"hiks.." akhirnya Soeun menangis. Kyuhyun
mendekatinya, mendekap kedalam pelukannya.
"pakailah pundakku jika kau membutuhkan sandaran"
seketika tangisan Soeun makin mengeras. Soeun menutup mulutnya dengan tangan,
takut jika suaranya tidak dapat dikendalikan.
***
"pakai jaketmu, kita keluar" perintah Kyuhyun. Ia
melemparkan jaket kepada Soeun. Soeun hanya menerima dengan bingung, tapi
dipakainya jaket lalu diikutinya Kyuhyun sampai keluar dan menaiki motor.
"kita akan kemana?"
"diamlah, ikut saja denganku"
"dasar"
"pakai helm-mu"
"ya"
"pegangan"
"hya.. Aku tau. Kau cerewet sekali"
***
"hya! Kyuhyun ini dimana? Indah sekali" Soeun
menepuk tangannya. Baru saja turun dari motor, Soeun sudah langsung mengitari
taman itu dan menjauhi motor.
Kyuhyun tersenyum.
"kau tak tau tempat ini?! Dasar kampungan"
teriaknya.
"hya Kyuhyun! Jaga bicaramu"
"bicaraku sudah dijaga, tapi dia tidak mau diam"
"jangan ber-lelucon, sungguh tidak lucu, tau?!"
Kyuhyun tertawa. Ia rasa berhasil juga membawanya kesini.
"cepat kembali, ini sudah malam. Kita harus segera
mencari penginapan"
"ya,ya aku kesana" balasnya. Soeun menatap langit
sekilas, lalu menghampiri Kyuhyun yang sepertinya mulai kedinginan.
"disini salju dimalam hari indah sekali" ucapnya.
Ia menatap Kyuhyun yang berjalan mendahuluinya.
"benarkah?"
respon Kyuhyun. Sepertinya ia memang kedinginan, tangannya yang terus
berada disaku dan matanya yang terus menatap kedepan menunjukkan kalau Kyuhyun
memang benar-benar sudah tak kuat angin malam.
"aku biasanya menghabiskan malam indah ini, ditaman
bersama sungmin oppa"
"siapa?" tanya Kyuhyun.
"aku"
"siapa yang tanya"
"ck. Dasar kau.."
"sshhh.. Dingin sekali" Kyuhyun mengeluarkan
tangannya.
"dimana tanganmu? Kau kedinginan juga kan?"
tebaknya. Tanpa jawaban Soeun, Kyuhyun menarik tangan Kyuhyun didalam saku
jaket Soeun. Dan menggenggam tangan Soeun.
"ini lebih baik-kan?" Soeun hanya diam. Ia sadar
ketika tangannya dimasukan kedalam jaket Kyuhyun.
"kita harus cepat menemukan penginapan"
***
"ini adalah penginapan terdekat. Ingat, kamarmu
disebelah sana, dan kamarku disebelah sini. Jangan keliru" jelas Kyuhyun,
tapi Soeun hanya mengangguk-angguk. Tidak peduli Kyuhyun bicara apa, yang ia
pikirkan hanya untuk cepat tidur.
"sudah? Kalau begitu aku tidur" ia berjalan
melewati Kyuhyun.
"hya !Soeun-ah, ku bilang kamarmu disebelah sana, mengapa
tetap pergi ke kamarku?! Hya! Soeun-ah"
brukk
pintu sudah tertutup rapat. Tidak ada jalan lain untuk Kyuhyun,
selain mengalah. Dengan terpaksa Kyuhyun berjalan kekamar yang seharusnya
ditempati Soeun.
Krekk
pintu dibuka. Disana hanya terdapat 1 kasur lipat dan 2
selimut tipis.
"sepertinya ini adalah kamar murah, pasti disini dingin
sekali"
Kyuhyun mengambil selimut dan mencoba untuk tidur.
"ssh.. Disini dingin sekali" Kyuhyun menggigil.
Diambilnya selimut yang satu lagi. Walau tidak sedingin tadi, tapi tetap Kyuhyun
merasakan dingin.
Jam sudah menunjukan pukul 2. Yang artinya sudah 3 jam Kyuhyun
tidak tidur karna kedinginan.
Srett..
Suara aneh mendekati kamar Kyuhyun. Kyuhyun spontan kaget,
ia makin menutup badannya yang tak kuat berdiri karena dingin dengan selimut.
Srett
"siapa itu?" teriak Kyuhyun. Karena makin
ketakutan Kyuhyun berusaha untuk memejamkan mata.
"semoga ini mimpi, semoga ini mimpi" bisiknya.
Brakk
pintu kamar terbuka. Seketika jantung Kyuhyun rasanya ingin
copot. Diberanikan-nya nyali Kyuhyun untuk melihat sosok yang mendatangi
kamarnya.
"siapa kau?" Kyuhyun tidak dapat melihat jelas
mukanya. Selain ruangan yang gelap, sosok itu juga membawa bantal dan beberapa
kain seperti selimut yang menutup mukanya.
Brukk
makhluk itu menjatuhkan tubuhnya didekat Kyuhyun. Kyuhyun
mengerutkan keningnya.
"sepertinya
bukan hantu" dibukanya selimut yang menutup mukanya. Ketika wajahnya
terlihat jelas, Kyuhyun menghela nafas lega. Ternyata sosok itu bukan hantu
tapi Soeun. Karena tak mau terkena tuduh Soeun, ia berusaha untuk merubah
posisinya menjadi duduk menjauhi Soeun. Karena itulah yang hanya ia bisa
lakukan disisa tenaganya.
Kyuhyun melihat jam handphonenya, disana menunjukkan pukul
setengah 3 malam. Karena dirasa matanya sudah ingin meminta haknya, Kyuhyun
akhirnya tidur.
***
"emm..Jam berapa ini." Soeun menggeliat, ia bangun
dengan keaadaan yang sangat berantakan. Selimut yang ia bawa tadi malam berada
di ujung ruangan, rambutnya yang juga acak-acakan.
Soeun merubah posisinya menjadi duduk. Ia menguap dan
menggaruk bagian belakang kepalanya, kebiasaan dipagi hari.
"mengapa kamarnya menjadi berbeda" gumam Soeun.
Setengah sadar Soeun membedakan kamar yang dia ingat kemarin. Soeun mengamati
tiap sudut, dan tak sengaja matanya mengenai
sosok orang yang sedang tidur bersender didinding. Mata Soeun yang awalnya
malas terbuka menjadi melotot
bulat-bulat. Soeun menyadari sesuatu.
"aku pasti salah kamar, bagaimana ini?" Soeun menjadi panik, ia membawa selimut yang
kemarin dibawanya sebagai penghilang jejak. Dengan terburu-buru Soeun
membereskan apa-apa yang ia bawa kemarin dan bergegas keluar dari kamar.
Kreekk
Soeun membuka pintu perlahan, takut jika Kyuhyun bangun
karna suara bising pintu.
"kau mau kemana" suara tiba-tiba Kyuhyun membuat
jantung Soeun hampir melompat keluar. Sampai-sampai selimut yang dibawa Soeun
terlempar kemana-mana.
"Soeun.." panggil Kyuhyun lagi. Tentu saja Soeun
tambah gemetar. Bukannya apa, tapi takut Kyuhyun memandang dirinya rendah
karena telah masuk ke kamar lelaki sembarangan, pada malam hari pula. Karena
tak ada lagi akal, Soeun akhirnya membalikkan badannya. Daripada ia harus
kabur, dan akan membuat makin salah paham, lebih baik begini, pikirnya.
Belum berbalik saja Soeun sudah menelan ludah. Ia
memberanikan dirinya menghadap Kyuhyun.
"mianhe, jeongmal mianhe,Kyuhyun. Aku tidak bermaksud
memasuki kamarmu. Pasti penyakit mengigau ku kambuh lagi, jadi ku mohon jangan
salah paham tentang itu. Jebal.." plong. Seperti itulah sepertinya
gambaran hatinya sekarang. Tapi aneh, tak ada tertawaan mengejek seperti
biasanya, bahkan jawaban pun tidak. Dengan posisi kedua tangan yang merapat
memohon, Soeun membuka satu matanya untuk melihat Kyuhyun.
"Kyuhyun, kau kenapa?" Soeun kaget, melihat muka Kyuhyun
yang pucat pasi dan berkeringat. Seketika panik dan khawatir mendatangi
hatinya. Dengan pelan-pelan Soeun menempelkan punggung tangannya didahi Kyuhyun.
Panas, itulah yang dirasakan Soeun.
"Hya, Kyuhyun. Kau kenapa? Badanmu panas sekali. Apakah
kau sakit"
"mmhh" Soeun
jadi tambah panik. Ia segera berjalan keluar kamar, berinisiatif mengambil air
hangat yang mungkin berada didapur penginapan ini.
"aishh.. Kosong" kesal Soeun. disimpannya kembali
teko berwarna biru muda itu dan kembali sibuk mencari panci.
Trekk
kompor menyala. Soeun meletakkan panci berisi setengah air
itu. Dan segera kembali ke kamar.
"ayo pindah ke kamarku, disini dingin" Soeun
jongkok, mensejajarkan posisi Kyuhyun lalu merangkulnya yang masih duduk
bersender dengan selimut yang tipis menutup badannya.
***
Soeun sudah lelah, ia meletakkan tangannya yang lemas dan
menidurkan kepalanya di atas meja makan.
"aigoo.. Lelah sekali. Mudah-mudahan saja bubur kali
ini berhasil. Ahh.. Aku benar-benar capek" keluhnya. Soeun menatap panci
diatas kompor yang menyala. Dipanci itu pula Soeun sudah memasak dua kali bubur
yang gagal, mudah-mudahan saja ia tidak gagal untuk ke tiga kalinya. Dan tidak
usah capek-capek mencuci beras, memberi bumbu yang bingungnya minta ampun, dan
mencuci panci yang hanya satu-satunya! Ingat itu, satu-satunya. Karena itu pula
Soeun terus mengeluh, mengapa penginapan yang cukup besar ini hanya mempunyai
panci sebesar jam? Satu pula. Beras dan
bumbu-bumbu saja yang bertumpuk, tapi alat-alatnya tidak ada! Yang benar saja,
protes Soeun.
"sepertinya sudah matang" dengan malas Soeun
beranjak dari kursi dapur. Ia membuka penutup panci dan membawa sendok.
"semoga enak" dibawanya satu sendok bubur. Lalu
memasukannya perlahan pada mulut. Dikunyah hati-hati, dan dirasakan dengan takut.
Glek
ditelannya bubur itu lalu membuka mulutnya.
"ini tidak buruk" muka Soeun berubah, sungguh
bahagia mukanya saat itu.
"walaupun tidak seenak buatan ibu, tapi ini sungguh
lumayan" girangnya. Ia terus menatapi buburnya bangga.
"YEAYYY" teriak Soeun senang.
"BERISIK" Kyuhyun berteriak juga. Tapi Soeun hanya
tersenyum.
"akhirnya aku berhasil.. YA KYUHYUN AKU MINTA
MAAF"
***
srekk
pintu terbuka, Kyuhyun yang sibuk membaca novelnya langsung
menoleh. Dilihatnya Soeun yang sedang membawa beberapa mangkok.
"aku membuatkan ini untukmu. Kau harus makan, dan
meminum obat" Kyuhyun langsung terlihat malas mendengarnya.
"aku tidak mau. Lagipula dari mana kau mendapatkan obat
itu" tolaknya. Soeun hanya menunjuk keluar, tepat pada kotak p3k yang
menempel disebelah pintu kamar terbesar dipenginapan. Kyuhyun terdiam, mencari
akal lagi untuk tidak meminum obat.
"apakah bubur itu enak? Atau.. Kau masukan racun
didalamnya?"
"hyaa.. Jaga bicaramu. Kau tau? Aku membuatnya sudah dua
kali dan ternyata gagal, dan ini yang ketiga kali aku membuatnya. Jadi untuk
apa aku bersusah-susah hanya untuk meracunimu. Yang benar saja" marah Soeun.
Soeun membuka tutup mangkuk berisi bubur buatannya, lalu memperlihatkannya pada
Kyuhyun.
"apakah ini terlihat tidak enak? beracun?" tanya Soeun
jengkel. Tapi Kyuhyun menjauhkan bubur yang berada didepan mukanya itu, dan
tetap memasang muka menyebalkan.
"kenapa kau juga bersusah payah untuk membuatku
sembuh?"
"haruskah aku menjawab pertanyaanmu?" Kyuhyun
tidak menjawab, tapi matanya seakan meminta penjelasan dari Soeun. Soeun
menghela nafas.
"baiklah.. jika kau mau jawabanku kau harus makan dan
minta obat dahulu" Kyuhyun tetap tidak menjawab, tapi ia membawa bubur
ditangan Soeun.
"uhukk.. Ini pahit" Kyuhyun terbatuk, dan langsung
menatap Soeun tajam. Soeun hanya tersenyum.
"itu karena kau sakit, bodoh"
"kau yang bodoh"
"apa maksudmu?"
"jika tau aku sakit, mengapa berusaha membuat bubur
yang enak tapi tetap terasa pahit bagiku" jelas kyuhyun.
"apa?! tapi..... benar juga katamu?! Aishh.. Jinja" Soeun jadi kesal sendiri.
"apa?! tapi..... benar juga katamu?! Aishh.. Jinja" Soeun jadi kesal sendiri.
"mengapa kau tidak memberitahuku?"
"kau tidak bilang akan membuat bubur"
"ahh sudah. Kau habiskan saja buburnya, aku akan mandi
dulu"
***
hari sudah malam. Tapi Mereka berdua berencana pulang
karena keadaan Kyuhyun yang kurang baik . bintang langit benar-benar berkelip indah malam
ini, hembusan angin yang pelan menyapu butiran salju disetiap ranting pohon.
"kenapa kau ajak aku kemari? Ini kan sudah malam" Soeun
mengusap-usap kedua tangannya, berharap ada kehangatan yang dirasakan. Tapi
rasanya sia-sia karena cuaca dimalam hari pada musim salju memang benar-benar
dingin. Lama-lama Soeun kesal juga karena orang yang mengajaknya tidak mau
bicara dari awal.
"kau mau membunuhku? Disini dingin sekali"
kesalnya yang terus memeluk dirinya sendiri.
"tapi aku tidak kedinginan" respon Kyuhyun.
Jawabannya membuat Soeun makin memelototi Kyuhyun.
"tapi kau memakai jaket dua, punyamu dan punyaku"
protes Soeun. Ia berniat pergi dari halaman penginapan itu. Tapi dengan cepat Kyuhyun
menahan Soeun untuk duduk dikursi.
"aku ingin jawabanmu pagi tadi"
Soeun menatap Kyuhyun. Ia menghela nafasnya.
"haruskah?" Kyuhyun menatap Soeun.
"mmm.. Karena aku hanya khawatir pada temanku. Itu
saja"
"benarkah?" Soeun hanya mengangguk.
"baiklah. Lagipula aku mengajakmu kesini sepenuhnya
bukan karena jawaban ini, tapi ada yang lain yang ingin aku tanyakan" Soeun
menoleh. Ia agak bingung juga dengan perkataan Kyuhyun.
"apakah kau benar-benar tidak mengenalku"
"maksudmu?"
"ya. Kau benar tidak mengenalku? Kau kenal denganku
hanya karena ini saja?"
"i..iya" Soeun tiba-tiba gugup. Ia jadi bingung
apa yang harus dilakukannya.
"padahal, aku mengenalmu ketika kau pertama kuliah, aku
lah yang meng-ospek mu, kau juga yang selalu terlambat tidak membawa atribut,
dan melawan pada kakak kelas"
"a..a..ku"
"mengapa kau lupa padaku? Padahal aku selalu
mengingatmu. Aku kira ketika kita bertemu dijalan raya kau akan mengingatku.
Ternyata tidak, maka dari itu aku juga berpura-pura tidak mengingatmu"
ucap Kyuhyun, matanya yang menyiratkan kekecewaan membuat Soeun bersalah.
"sepertinya kau memang mengenaliku dari ini saja kan. Sudahlah
kita masuk saja" Kyuhyun sudah beranjak dari kursinya. Ia berusaha
menyembunyikan raut wajahnya yang entah kenapa berubah dari Soeun.
"a..a..aku mengenalimu. Maksudku aku mengenalimu ketika
aku masuk kuliah, dan aku selalu mengingatmu" suara Soeun tiba-tiba
memburu, tidak terkendali.
"hhh... Kaulah yang pertama mengenalkanku pada indahnya
cinta, dan kau juga yang pertama mengenalkanku pada sakitnya cinta" suara Soeun
makin tidak bisa dikendalikan, rasanya berat tapi inilah yang harus ia lakukan.
Kyuhyun yang merasa kaget akhirnya menoleh.
"sebelum mengenal sungmin oppa, aku lebih dulu
mengenalmu. Kau yang selalu mengatur ku, memarahiku ketika aku ospek. Ketika
kita bertemu dijalan raya, kau tau? Aku senang, tapi pada saat itu aku harus
bertemu namjachingu ku, sungmin oppa.
Pada saat itu, aku berfikir, haruskah aku menghianatinya" Soeun
berhenti bercerita, ia menghapus air matanya. Dadanya kini terasa sakit.
"aku membencimu karena kau yang membuat hatiku hancur
untuk pertama kali, kau dikabarkan berpacaran dengan sunny wanita cantik itu,
hatiku sakit saat itu. Dan..dan ketika sungmin oppa berselingkuh dengannya, aku
merasakan sakit yang berlipat.. Hiks" Soeun kini menangis hebat, ia
menutup wajahnya dengan menunduk. Kyuhyun yang tak percaya langsung memeluk Soeun.
Ia mengangkat dagu Soeun. Diusapnya air mata yang menutupi wajah Soeun.
"Soeun-ah. Aku tidak tau kau seperti ini" Soeun
tetap menangis.
"jangan menangis. Aku tidak mau melihatmu menangis
seperti ini" Kyuhyun kembali memeluk Soeun.
"Soeun-ah. Saranghae. Jeongmal saranghaeyo" Kyuhyun
mengaku tepat ditelinga Soeun. Soeun berhenti menangis, ia melepaskan pelukan Kyuhyun.
"apa maksudmu?"
"ya, aku mencintaimu. Ketika kau pertama melihatku. Aku
merasakan cinta yang sama denganmu saat itu" Soeun terdiam.
"benarkah?"
"apakah aku harus membuktikannya?" Kyuhyun
mendekatkan wajahnya.
"tidak usah.." wajahnya yang merah kini dihiasi
senyuman bahagia.
***
Kyuhyun dan Soeun kini berada dikamar yang sama. Tapi
berbeda ranjang dan selimut.
"benar tidak apa-apa jika sekamar?" Soeun agak
takut-takut.
"tidak. Tidak akan,
asal kita tidak melakukan apa-apa" Soeun mengangguk-angguk paham.
"Soeun-ah, aku ingin mengakui sesuatu tapi kau jangan
marah ya?" Kyuhyun menoleh kearah Soeun.
"apa?"
"kau masih ingat seorang nenek yang kau temui beberapa
hari lalu?"
"nenek?emm" Soeun menatap langit-langit kamar.
"oo..ya. Nenek menyebalkan itu. Memangnya ada
apa?"
"dia adalah nenekku"
"APA?!! DIA ADALAH NENEKMU?" kaget Soeun. Ia sampai
merubah posisi tidurnya.
"iya.. Dia bilang padaku kalau ia mau memberi pelajaran
kepada seseorang. Yaitu kau. Jadi aku tertarik" Soeun tetap diam. Mencoba
mencerna perkataan Kyuhyun.
"aku akrab dengannya. Dia memberitahuku jika orang yang
sedang diuji sepertimu akan mendapatkan hal-hal aneh" ucap Kyuhyun. Mata Soeun
makin membulat tak mengerti.
"kau harus mencari tau apa yang sedang menguji dirimu,
dan apa itu. Baru kau bisa pulang"
"benarkah?" tanya Soeun setengah tak sadar.
"ya begitulah" Kyuhyun ikut merubah posisinya sama
seperti Soeun. Ia mendekati Soeun yang sedang bingung.
Cup
diciumnya pipi chuby Soeun. Seketika Soeun langsung
tersadar.
"ya.. Kyuhyun.. Apa yang kau lakukan.."
TBC
annyeong.. Kembali lagi dengan penulis gaje bin ngaret ini..
Maafin author ya.. #bow
tapi aku mau ngasih tau, kalau part selanjutnya adalah
ending
#sowhat?..
Ok deh.. Tinggalkan jejak dong.. Rate juga boleh #nawarnih..
Doain aku ya agar part selanjutnya ga ngaret lagi.. Doain
juga agar nanti raport ku bagus #promosinih..
akhirnya setelah lama sekali menunggu nih ff keluar jg ke permukaan hehehehe....
BalasHapusceritanya ok, tapi penceritaannya ada yang gak di mengerti cara penyampaiannya dan pengetikan jg hrs di perhatikan....btw ide ceritanya q sk, moga di part selanjutnya lebih baik lg supaya gak bingung bc ff-nya, ok....di tunggu ya lekanjutannya......
buat author semangat terus dalam menyelesaikan ff-nya......fightiiiingggg......
Aaaaaa cerita'a makin keren aja :D
BalasHapusTernyata mrka sblum itu prnah kenal toh, malah sama2 saling menyukai :D
Trnyata nenek2 yg mengasih sso eonni kertas itu nenek'a kyuppa toh...
Aku tunggu ya thor kelanjut'a...